M. Mansyur : Dari Penerima Bansos Menjadi Pendamping Sosial





Contoh Artikel Rubrik Kontributor : 



M. Mansyur, seorang pria berusia 35 tahun, menatap hamparan sawah yang terbentang luas di depannya. Angin sepoi-sepoi membelai wajahnya, membawa aroma tanah basah yang menyegarkan. Senyum tipis terukir di bibirnya, penuh rasa syukur dan kebanggaan.

Dulu, Mansyur hanyalah seorang anak yatim yang hidup dalam kemiskinan. Kehidupan masa kecilnya diwarnai dengan perjuangan dan pengorbanan. Untuk bisa bersekolah, ia harus rela berjalan kaki berjam-jam setiap hari dan hanya membawa bekal air putih dari ibunya. Air mata sang ibu yang mengantarnya ke sekolah setiap pagi menjadi sumber kekuatannya untuk terus belajar.

Keluarga Mansyur termasuk dalam keluarga penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah. Bantuan itu menjadi tumpuan hidup mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mansyur tahu betul bagaimana rasanya menjadi orang yang kekurangan.

Meskipun hidup dalam kekurangan, Mansyur tidak pernah menyerah pada cita-citanya. Ia belajar dengan tekun dan selalu berusaha mendapatkan nilai terbaik di sekolah. Keinginan untuk keluar dari jerat kemiskinan menjadi motivasi utamanya. bahkan cita-citanya dulu tidak seperti kebanyakan orang, bukan menjadi dokter,polisi atau pilot. Ia hanya ingin tidak hidup miskin. Segera keluar dari zona yang gelap. Salah satu cara yang ia yakini hanya melalui pendidikan. tentu, keinginannya tidak semudah yang ia bayangkan. Ian tau betul resiko dan tantangan yang akan di hadapi. tapi ia hanya perlu bergerak dan berjalan.

Setelah lulus SMA, Mansyur melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi. Usaha keras Mansyur membuahkan hasil. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia mendapatkan pekerjaan sebagai pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kementerian Sosial. Tugasnya adalah mendampingi keluarga-keluarga penerima bansos PKH agar mereka dapat keluar dari siklus kemiskinan.

Kini, Mansyur telah menjadi pendamping PKH yang handal dan dihormati oleh banyak orang. Ia dengan penuh dedikasi membantu keluarga-keluarga penerima bansos untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Mansyur memahami betul kondisi mereka karena dia sendiri pernah mengalaminya.

Mansyur sering menceritakan kisah hidupnya kepada keluarga-keluarga yang dia dampingi. Ia ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan mereka. Mansyur menjadi inspirasi bagi mereka, menunjukkan bahwa dengan tekad dan kerja keras, mereka bisa mengubah nasib mereka dan mencapai kehidupan yang lebih baik.

Bahkan si Mansyur kecil, kini sudah tumbuh menjadi pribadi yang tangguh. kini ia menyandang gelar magister ilmu komunikasi berkat kegigihannya. M. Mansyur adalah contoh nyata bahwa kemiskinan bukanlah hambatan untuk meraih kesuksesan. Kisah hidupnya menjadi pengingat bagi kita semua bahwa dengan tekad dan kerja keras, kita bisa mencapai apa pun yang kita impikan. Mansyur adalah pahlawan bagi keluarga-keluarga yang dia dampingi, dan dia adalah bukti nyata bahwa perubahan bisa terjadi.